“G30S dan akal bulus orde bau: dari Malang lewat Salatiga sampai Amsterdam” oleh Joss Wibisono

LAHIR DI PENGHUDJUNG dekade 1950an, saja tidak begitu sadar akan prahara 1965-1966. Baru belakangan saja batja bahwa di Malang, kota kelahiran dan tempat saja dibesarkan, djuga terdjadi pembunuhan massal. Sungai Brantas, misalnja, dikabarkan sempat merah karena darah dan tak djarang pula terlihat majat2 mengapung. Tapi itu semua tak pernah saja saksikan. Selain karena rumah kami djauh dari sungai jang membelah kota Malang itu, pasti orang tua djuga menentukan sekali apa jang boleh dilihat oleh anak2 mereka. Walau begitu, karena hal ketjil2, saja sadar djuga bahwa saat itu saja hidup di zaman jang tidak normal. Misalnja seorang paman, adik ibu, selalu … Lanjutkan membaca “G30S dan akal bulus orde bau: dari Malang lewat Salatiga sampai Amsterdam” oleh Joss Wibisono