“Di balik bahasa ada kuasa” oleh Rony K. Pratama

Versi terdahulu dan dalem EYD bisa dibatja dengen mengklik ini. Bahasa selalu bersifat politis. Bahasa bukan sekadar alat komunikasi, sebagaimana dipahami djamak orang, melainkan djuga instrumen dan medium kekuasaan. Tjorak kekuasaan dalam bahasa salah satunja ditandai oleh sistem edjaan. Sebuah pendisiplinan jang subtil di tengah keanekaragaman ekspresi berbahasa masjarakat. Joss Wibisono dalam buku terbarunja bertadjuk Maksud politiek djahat (2020) setjara lugas menguraikan kedudukan bahasa dan kekuasaan di Indonesia. Kritik tadjamnja terhadap pengunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) membongkar praktek diskursif rezim Soeharto selama tiga dekade. Rezim otoriter pada semua lini kehidupan masjarakat Indonesia waktu itu ternjata menjembunjikan “maksud jahat” di balik … Lanjutkan membaca “Di balik bahasa ada kuasa” oleh Rony K. Pratama