“Menembak tjelana dalam logam bukanlah djalan keluar” oleh Toef Jaeger

Berikut terdjemahan resensi jang dimuat oleh harian sore NRC Handelsblad pada edisi 15 djuli 2016, halaman C6 [Sebelum ini Schoonheid is een vloek (terdjemahan bahasa Belanda Tjantik itu luka), karja Eka Kurniawan sudah diresensi oleh harian pagi de Volkskrant dan harian pagi Trouw.] Apa jang harus diperbuat kalau anda punja tiga putri molek djelita dan jang keempat segera lahir? Berdoa supaja jang lahir itu djelek, demikian bisa dibatja dalam Schoonheid is een vloek — sebuah roman karja Eka Kurniawan jang terbit tahun 2002 dan sekarang diterdjemahkan ke dalam bahasa Belanda. Kalau kalimat pembuka sebuah roman berbunji: “Suatu sore di achir … Lanjutkan membaca “Menembak tjelana dalam logam bukanlah djalan keluar” oleh Toef Jaeger

“Belanda dan masa lampau kolonialnja, kita?” oleh Joss Wibisono

Kalow mau batja versi edjaan orde bau, silahken ngeklik ini. Tudjuh puluh tahun setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Belanda si bekas pendjadjah masih sadja dihantui oleh masa lampau kolonial itu. Lalu apa jang harus dilakukan Indonesia? Diam dan mengamati sadja setiap ada ribut2 di bekas negeri induk? Jakinkah orang Indonesia bahwa dia tidak membebek Belanda: melakukan pelanggaran hak2 asasi manusia besar2an di negeri lain? Beberapa hari mendjelang peringatan 70 tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia, persisnja pada hari Djumat 14 Agustus lalu, NRC Handelsblad —harian sore Belanda terbitan Amsterdam— datang dengan berita kedjutan. Gebrakan ini berdampak ribut2 dalam pers Belanda dan terus terbawa … Lanjutkan membaca “Belanda dan masa lampau kolonialnja, kita?” oleh Joss Wibisono

“Tien Soeharto: geluksvrouw, ongeluksvrouw en mysterieuze krachtsvrouw” door Joss Wibisono

Tien Soeharto, de 72-jarige first lady van Indonesië, is op zondag 28 april 1996 aan een hartaanval overleden, althans volgens de officiële mededeling. Haar dood roept vraagtekens op over de beschikbaarheid van Soeharto voor een zevende ambtstermijn. Tien Soeharto was een omstreden zakenvrouw maar ook de steun en toeverlaat van de 74-jarige generaal-president. Er is reeds veel geschreven over de dood van Tien Soeharto. Vooral over de vraag of Soeharto zijn machtpositie zal kunnen behouden en voortzetten als volgend jaar zijn zesde termijn als president eindigt. Veel van deze analyses zijn pure speculaties omdat het gesloten politieke systeem van Indonesië … Lanjutkan membaca “Tien Soeharto: geluksvrouw, ongeluksvrouw en mysterieuze krachtsvrouw” door Joss Wibisono