“Keminggris dan nasionalisme jang tjompang tjamping” oleh Joss Wibisono

Versi pendekan tapi tetep dalam edjaan Suwandi telah nongol di Tirto.id Ada satu perkembangan dalam bahasa Indonesia jang belakangan begitu meluas sehingga merisaukan dan membuat saja risi. Perkembangan itu adalah semakin galaknja pentjampuradukan bahasa nasional dengan bahasa Inggris. Harus diakui ini bukan hal baru, sudah sedjak sekitar tahun 1980an orang suka sekali melakukannja. Waktu itu djumlah mereka masih sedikit dan setiap kali menggunakan kata2 atau istilah2 bahasa Inggris jang bersangkutan masih merasa perlu untuk menerdjemahkannja ke dalam bahasa Indonesia. Belakangan kalangan jang selalu saja edjek sebagai keminggris (bahasa Djawa artinja ke-inggris2an) ini, sudah semakin banjak dan berbeda dengan pendahulu mereka … Lanjutkan membaca “Keminggris dan nasionalisme jang tjompang tjamping” oleh Joss Wibisono

“Otoritas Bahasa: Perlukah?” oleh Joss Wibisono

Dèngen ini tulisan aku solider sama Eko Endarmoko jang didzolimi Pusat Bahasa karena karjanja Tesaurus Bahasa Indonesia didjiplak oleh lembaga taik kutjing itu. Versi jang agak berbeda diterbitkan oleh Tempo dalam rubrik bahasa, kemudian djuga diumumkan oleh blog rubrik bahasa milik Ivan Lanin. Seperti biasa, untuk blog, ini tulisan ditampilken dalam edjaan jang belon disempurnaken sama orde baunja engkong harto. Kalow ada jang lebih suka atow lebih terbiasa sama edjaannja si engkong, dipersilahken batja versi jang diumumkan Tempo. Pusat Bahasa, satu2nja otoritas bahasa kita, terdjerembab dalam kontroverse karena dituduh mendjiplak Tesaurus Bahasa Indonesia karja Eko Endarmoko. Tulisan ini mengadjak pembatja … Lanjutkan membaca “Otoritas Bahasa: Perlukah?” oleh Joss Wibisono