“Seminar berkelas: debat terbuka murid dengan guru” oleh Joss Wibisono dan Arief Budiman

Dalam rangka mengenang 100 hari kepergian Arief Budiman jang kira2 berlangsung hari2 ini, berikut sebuah debat terbuka jang pernah aku lakukan dengan guru terkasih. Debat ini berlangsung dalam dua edisi Gita Kampus, medium internal Universitas Kristen Satya Watjana (UKSW), jaitu edisi 19 dan edisi 20, kira2 terbit pada achir tahun 1986, 34 tahun silam. Dalam debat ini kukritik penjelenggaraan Seminar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan untuk itu aku gunakan istilah2 marxisme misalnja dengan menundjuk kelas. Di luar dugaan, gajung ternjata bersambut, dalam mendjawab kritikku guru terkasih djuga menggunakan istilah2 marxisme. Mumpung soal komunisme dan masjarakat berkelas sedang ramai2nja djadi pembitjaraan … Lanjutkan membaca “Seminar berkelas: debat terbuka murid dengan guru” oleh Joss Wibisono dan Arief Budiman

“In memoriam Arief Budiman” oleh Joss Wibisono

Hari kemis 23 april itu guruku Arief Budiman tutup usia dan dimakamkan di Salatiga, kota di lereng gunung Merbabu tempat aku mengenalnja pada 1981 begitu dia tiba dari Amerika Serikat. Dua mata kuliah jang diasuh pak Arief, begitu aku menjapanja, sempat kuambil, jaitu “Sosiologi pembangunan” (dapat A) dan “Lingkungan dunia usaha Indonesia” (dapat A djuga). Tapi dia bukan sekadar guru, karena berkat dia aku bisa menulis dan tulisanku diumumkan oleh pelbagai media massa. Semula media massa tanah air, dan sekarang djuga media massa luar negeri. Foto terachirku dengan pak Arief dan bu Leila, september 2012 Ada tiga hal jang kukenang … Lanjutkan membaca “In memoriam Arief Budiman” oleh Joss Wibisono

“Dari Salatiga ke Amsterdam: perdjalanan sastra Joss Wibisono” oleh Ibarruri Sudharsono

Rumah tusuk sate di Amsterdam selatan merupakan djudul sebuah buku ukuran saku (149 halaman) jang ditulis oleh Joss Wibisono dan diterbitkan oleh Penerbit OAK, Djogjakarta. Buku tersebut berisi lima tjerpen jang ditulis dalam kurun waktu antara djuni 2011 – djanuari 2017 dan pernah diterbitkan di suratkabar Suara Merdeka (2012), Koran Tempo (2016), atau diumumkan oleh LKIP – Lembaga Kebudajaan Indo Progress (2013, 2014). Teman2 Joss kemudian mengandjurkan agar tjerpen2nja dibukukan. Joss setudju dan menjerahkan enam tulisan, tapi rupanja jang diambil hanja lima, dan jang satu, jang agak pandjang, diterbitkan terpisah sebagai novel pendek atau tjerita pandjang dengan djudul Nai Kai: … Lanjutkan membaca “Dari Salatiga ke Amsterdam: perdjalanan sastra Joss Wibisono” oleh Ibarruri Sudharsono

“Mitos kekuatan rakjat” oleh Joss Wibisono

Aslinja tulisan ini adalah tugas achir mata kuliah Sosiologi Pembangunan, dosennja Arief Budiman.  Tapi, berhubung masalah kekuwatan rakjat jang itu wektu terkenal dalem istilah Inggrisnja People’s Power kembali aktual dengen kembalinja Benazir Bhutto dari pengasingan, maka tugas achir itu aku tulis lagi djadi sebuwah opini jang nongol di harian Wawasan (Semarang) edisi 17 Mei 1986, halaman II. Tamtu azha penulisan kembali itu djuga didesek lantaran aku, sebagai mahasiswa tanpa penghasilan, butuh honornja supaja bisa makan.   KETIKA BENAZIR BHUTTO pulang dari pengasingan soal kekuatan rakjat (people’s power) kembali diperbintjangkan orang. Terilhami oleh tindakan Cory Aquino di Filipina, Benazir Bhutto ingin … Lanjutkan membaca “Mitos kekuatan rakjat” oleh Joss Wibisono

“Operación Yakarta: bagaimana Cile beladjar pada Indonesia” oleh Joss Wibisono

Tjatetan pengantar: Sekitar minggu kedua Oktober 2010, SBY terus2an didesek supaja beladjar pada presiden Cile Sebastián Piñera jang begitu tjekatan bertindak menjelamatkan 33 orang buruh tambang ketika mereka terdjebak dalam reruntuhan tambang tembaga dan emas di Copiapó. Menangkis desekan ini, menurut Jafar Hapsah, ketua Fraksi Demokrat di DPR, djustru pemerintah Cilelah jang beladjar dari SBY, karena ketika terdjadi gempa di Djocja, SBY sudah menginap di wilajah bentjana sambil bermain gitar. Di balik silang pendapat ini, sedjatinja Cile memang sudah beladjar pada Indonesia. Tapi bukan soal tolong menolong korban bentjana. Jang dipeladjari Santiago dari Djakarta adalah tjara2 menimbulkan bentjana dan malapetaka, … Lanjutkan membaca “Operación Yakarta: bagaimana Cile beladjar pada Indonesia” oleh Joss Wibisono