
“Menghidupkan Belanda” oleh Joss Wibisono
Sebagian besar, kalau tidak semua tokoh dalam tjerpen2 jang terhimpun pada kumpulan berdjudul Teh dan pengchianat ini adalah orang2 Belanda. Tentu sadja Belanda berpendirian madju dan progresif jang bersimpati dengan nasib inlanders terdjadjah. Inilah keistimewaan Iksaka Banu, penulisnja. Keistimewaan ini penting bagi kita jang selalu mengira bahwa dulu itu semua orang Belanda adalah pendjadjah jang berperangai buruk. Bukan itu sadja. Dengan tokoh2 seperti Hendriek Cornelis Adam, Jan van de Vlek atau Simon Vastgebonden, Banu djuga tampil istimewa di hadapan penulis2 Belanda zaman sekarang. Walaupun Multatuli sudah mentjiptakan Saïdjah dan Adinda dalam novel »Max Havelaar« (1860), sajangnja para penerus tokoh penting … Lanjutkan membaca “Menghidupkan Belanda” oleh Joss Wibisono